Saturday, May 16, 2015

Giok, Simbol Sosial Peradaban Tiongkok

www.bolapelangi.com


Bolapelangi News - Akikpedia.com- Penemuan Mumi yang berusia 700 tahun di kota Taizu, Tiongkok, yang memakai cincin dari batu mulia atau akik memberikan bukti lanjut bahwa batu akik sudah dikenal oleh bangsa Tiongkok sejak dulu. Mumi yang diperkirakan hidup di abad Dinasti Ming ini seorang pejabat tinggi yang memegang kekuasaan pada sekitar era 1368-1644 masehi. Batu akik yang melingkar di jari mumi tersebut diperkirakan jenis batu giok dan memilikik warna hijau.

Di Indonesia batu giok juga telah menyejarah. Tak hanya dikenal sebagai perhiasan, giok kerap dinilai memiliki daya mistis, bahkan berfungsi untuk pengobatan.

Giok atau Yu, penyebutan batu mulia dalam bahasa Mandarin, atau jade dalam bahasa Inggris. Bagi masyarakat Tiongkok, giok memiliki peranan sosial yang tinggi. Tak semata sebagai perhiasan, pemanis jari, tapi semacam simbol sosial yang membedakan strata sosial dalam struktur masyarakat Tiongkok.


www.bolapelangi.com


Seseorang yang memiliki giok dalam bentuk dan jumlah tertentu, akan dinilai sebagai orang yang mapan, golongan berada. Wajar, mengingat giok memiliki harga yang sangat tinggi. Bahkan bisa melampaui emas dan berlian.

Giok banyak ditemukan di daerah sungai Yangtze, di Ningshao, Cina. Selain di daerah itu giok ini juga banyak ditemukan di daerah Liaoning dan Mongolia.
Giok dibedakan berdasarkan keasliannya ada dua jenis, yaitu Nefrite (nephrite) dan Jadeit (Jadeite). Pertama kali masyarakat Cina hanya mengenal Nefrit sebagai batuan mulia. Hal itu terjadi pada masa peradaban Neolitikum (6000 SM).


www.bolapelangi.com

 Giok Nefrit pada zaman ini dihunakan sebagai ornamen interior dan eksterior. Selain itu, digunakan sebagai alat perlengkapan seremoni ritual. Bukti sejarah penggunaan batu giok ini banyak ditemukan pada baju pemakaman para pejabat kerajaan.

Nefrit banyak mengandung besi dan memiliki range (jarak) warna dari putih hingga hijau, populer pada Dinasti Shang (4700-2200 SM). Hal ini dibuktikan banyaknya artefak peninggalan zaman itu, seperti hiasan makam-makam Raja Shang yang dilapisi batu giok.

Sedangkan, Jadeit memiliki karateristik lebih banyak warna, lebih keras daripada nefrit. Jadeit baru dikenal pada abad 18 di zaman Dinasti Ching (1644 – 1912 M), dan kepopularitasannya menandingi kejayaan nefrit. Jadeit banyak disukai oleh para pejabat, bangsawan dan orang-orang kaya pada zamannya sebagai simbol sosial.

No comments:

Post a Comment